Lakukan Test Urine, Kantor Imigrasi Siantar Bebas Narkoba

JURNALREALITAS.COM, PEMATANG SIANTAR – Menyikapi peredaran narkoba yang akhir-akhir ini semakin marak dan meresahkan, khususnya mencegah pengguna narkoba di lingkungan instansi pemerintah, Kepala imigrasi beserta seluruh staffnya melakukan tes urine bersama di kantor Imigrasi Pematang Siantar. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan MoU yang telah disepakati antara Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kemenkumham Dirjen Imigrasi.Petugas BNN Siantar sedang memeriksa urine pegawai imigrasi siantar

Bekerjasama dengan BNNK (Badan Narkotika Nasional Kota) Siantar yang juga diikuti oleh organisasi pemerhati masalah narkotika GANS (Gerakan Nasional Anti Narkotika Siantar Simalungun), Jumat (17/2/2017) sekitar pukul 15.00 wib bertempat di ruang Aula Satya Budi Utama, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Pematangsiantar Jaya Saputra mengumpulkan seluruh staf dan pegawainya termasuk tenaga PTT untuk mengikuti tes urine.

Test yang dilakukan bermaksud untuk mengetahui apakah ada ASN yang bertugas di kantor imigrasi yang terlibat narkoba. Test urine yang dilakukan secara mendadak ini sempat mengejutkan para pegawai imigrasi. Sebab, sebelumnya para pegawai tersebut sengaja tidak diberitahukan dengan maksud mengantisipasi agar jangan ada pegawai maupun staf yang menghindar atau lari saat pemeriksaan. Test dilakukan dengan cara menampung air seni dalam tabung kecil yang telah diberi label nama masing-masing sesuai KTP. Pelabelan yang dimaksud untuk menghindari kesalahan nama atau tertukarnya hasil pemeriksaan.

Dalam keterangannya, Jaya Saputra selaku pemilik hajat berharap para pegawai dilingkungannya tidak ada yang terlibat sebagai pengguna narkoba. Namun jika nantinya ada yang terlibat atau positif narkoba, saya (Jaya, red) adalah pihak yang pertama paling bertanggung jawab melakukan pembinaan secara internal. Dan jika dirasa perlu tindakan lebih lanjut akan dibicarakan dengan kawan-kawan dari BNN untuk mengambil langkah yang dianggap perlu, apakah akan direhab atau gimana.

Leo Sihotang (berdiri) kepala seksi P2N BNNK Siantar.

Hal itu senada dengan yang disampaikan oleh Leo Sihotang selaku kepala seksi P2N BNNK Siantar. “Jika nantinya ada ASN imigrasi siantar yang terindikasi narkoba, maka sepenuhnya akan kami serahkan terlebih dahulu kepada Kakanim untuk diberikan pembinaan. Dan jika nantinya kanim merasa perlu untuk diambil tindakan seperti rehab, maka kami siap mendukung”, ujar Leo.

Dalam test yang dilakukan oleh tim medis BNNK Siantar  yang diikuti kurang lebih 24 (dua puluh empat) orang pegawai termasuk tenaga PTT dan Jaya Saputra sendiri selaku Kakanim semuanya dinyatakan bersih. Tak satupun pegawai baik berstatus ASN maupun PTT terindikasi narkoba.

Rustam Efendi Selaku kepala seksi rehabilitasi BNNK Siantar menyatakan kegiatan ini terlaksana atas permintaan pihak imigrasi siantar. Dalam rangka upaya pencegahan terutama dilingkungan internal imigrasi Siantar sekaligus mengapresiasi hal yang dilakukan Jaya Saputra selaku Kakanim.

Ian Asmara. Ketua GANS Siantar – Simalungun

Penghargaan serupa juga datang dari Ketua GANS Ian Asmara. Ian menyatakan mengapresiasi kepemimpinan Jaya Saputra selaku Kepala Imigrasi Siantar yang sudah mengikuti Undang-undang yaitu mengikuti program pemerintah untuk berperan serta membantu dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika sesuai UU No 35 Tahun 2009. Terutama pencegahan di lingkungan internalnya. Apalagi mengingat sekarang ini statusnya sudah darurat narkoba. Maka langkah pencegahan sangat diperlukan. Karena kalau internalnya sudah bersih maka lingkungan sekitarnya pasti akan mengikuti.

Dikesempatan akhir Jaya menyampaikan, walau kegiatan ini adalah yang pertama namun dia berupaya tidak akan berhenti sampai disini saja. Pihaknya akan mengupayakan kegiatan ini berkelanjutan per enam bulan sekali nantinya. Bahkan dalam waktu dekat seperti yang telah kita bicarakan dengan kepala seksi pencegahan BNNK Siantar, Pak Leo,  kita akan adakan rapat dalam kantor dengan nara sumber kawan-kawan dari BNN. Tidak hanya sekedar cek urine tapi tentunya ada pendalaman-pendalalaman semacam sosialisasi yang mengupas tentang narkoba secara lebih mendalam untuk memberikan pencerahan kepada seluruh anggota kita,  tutupnya. (M. Baringin P. Sihombing)