Jurnalrealitas.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong pembangunan infrastruktur digital guna mempercepat penerapan industri 4.0 di tanah air. Langkah strategis ini diyakini dapat memacu daya saing bangsa dan meningkatkan investasi baru khususnya di bidang teknologi.
“Kami melihat pentingnya event Hannover Messe ini tidak hanya sebagai ajang branding nasional, tetapi juga untuk mengakselerasi peningkatan kapabilitas sektor manufaktur dan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (15/4).
Menurut Menperin, perhelatan Hannover Messe 2021 Digital Edition membuka peluang besar dalam menjalin kerja sama antara perusahaan nasional dan global, terutama terkait dengan pengembangan teknologi digital. “Karena kita ketahui, dengan pemanfaatan teknologi digital, produktivitas bisa menjadi lebih efisien dan produknya semakin berkualitas,” tegasnya.
Seperti halnya infrastruktur fisik, infrastruktur digital juga merupakan unsur yang penting bagi pengembangan sektor industri manufaktur. “Infrastruktur digital akan memacu daya saing sehingga akan lebih kompetitif di pasar global. Selain itu, juga perlu didukung oleh teknologi fundamental industri 4.0, antara lain artificial intelligence, internet of things, wearables (augmented reality dan virtual reality), advanced robotics, serta 3D printing,” papar Agus.
- Baca juga :
- 7 Fakta Menarik Hannover Messe 2021 : Pameran Teknologi Terbesar di Dunia
- Presiden Ingin Industri Otomotif Bangkit Setelah Pandemi Covid-19
Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin mendorong industri elektronik untuk mendukung upaya pembangunan infrastruktur digital di tanah air. Sebab, pembangunan infrastruktur digital menjadi bagian vital dalam menarik minat investor untuk membangun pabriknya, khususnya di kawasan industri.
“Oleh karenanya, perusahaan pengelola kawasan industri perlu menyediakan sarana prasarana dan fasilitas yang mendukung untuk penerapan teknologi digital ini. Tentunya yang sesuai kebutuhan para investor, salah satunya adalah ketersediaan jaringan koneksi dan fasilitas digital yang mendukung,” tutur Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier.
Salah satu industri elektronik di Indonesia, PT. Schneider Electric Manufacturing Batam (SEMB) berhasil masuk dalam jajaran Global Lighthouse Network menurut World Economic Forum (WEF) pada tahun 2019. “SEMB telah menjadi role model bagi perusahaan manufaktur lainnya untuk dapat menerapkan industri 4.0. Apalagi, industri elektronik merupakan salah satu sektor prioritas berdasarkan roadmap Making Indonesia 4.0,” ujar Taufiek.
Ada pula PT. Panasonic Manufacturing Indonesia (PT PMI), produsen elektronik yang juga sedang melakukan transformasi menuju Smart Factory pada tahun 2030. Sejak 2019, perusahaan sudah mulai menjalankan transfomasinya sebagai bagian dari global operation Panasonic Corporation.
Langkah akselerasi PT PMI dilakukan melalui lima inisiatif kunci, yakni optimalisasi operasional secara global, peningkatan kegiatan concurrent engineering, pemanfaatan digital triplet, implementasi cyber physical system, dan konektivitas dengan pengguna.
Untuk mendukung sektor industri menuju arah transformasi digital, Kemenperin telah memiliki program strategis, di antaranya melalui program INDI 4.0 untuk mengukur kesiapan dan pendampingan kepada perusahaan industri manufaktur dalam mengimplementasikan industri 4.0. Kemudian, membangun ekosistem inovasi industri 4.0 sebagai wadah bagi pemerintah, pelaku industri, akademisi serta riset dan pengembangan (R&D), penyedia teknologi, konsultan, dan juga pelaku keuangan, yang disebut sebagai Ekosistem Industri 4.0 (SINDI 4.0).
“Kami juga punya Program Pelatihan Manager Transformasi Industri 4.0 untuk menyiapkan personil menjadi pemimpin dalam penerapan industri 4.0 di perusahaan,” ujar Direktur Industri Elektronika dan Telematika, Ali Murtopo Simbolon.
Program-program tersebut diyakini dapat mengakselerasi Indonesia dalam mewujudkan pembangunan instrastruktur digital. “Dengan penguatan transformasi digital, kami optimistis pada tahun 2021 ini sektor industri akan bangkit sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional,” ujar Ali. (Steven)
Komentar