Jurnalrealitas.com, Jakarta – Herman Enos Kabiay, seorang putera daerah papua dari Nabire, bekerja sebagai karyawan bank swasta di Jedah ditemukan tewas mengenaskan dirumah kediamannya.
Pria berusia 62 tahun ini telah bekerja sekitar 23 tahun di jedah. Ia juga juga merupakan seorang aktivis yang aktif membela Hak Azasi Manusia para tenaga kerja di Arab Saudi.
Menurut informasi, pada tanggal 19 Agustus 2012, ketika Herman beristirahat dirumahnya beberapa orang tak dikenal menyatroni rumahnya. Saat polisi memeriksa TKP ternyata tidak ada barang berharga yang hilang sehingga diduga kuat meninggalnya herman adalah murni pembunuhan.
Menurut keterangan salah seorang keluarga korban, kejadian ini tidak diusut lebih lanjut oleh pihak yang berwenang, sedangkan pihak keluarga mencurigai terkait pembunuhan anggota keluarganya ini adalah karena ada kaitanya dengan atifitasnya sebagai aktivitis pembela HAM TKI yang bekerja di Arab Saudi.
Jenazah korban yang sudah diberi formalin untuk jangka waktu empat bulan dikirim ke Indonesia setelah proses yang cukup lama dan tiba di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2012 dalam peti jenazah dalam keadaan terkunci.
Selanjutnya Jenazah disemayamkan di rumah duka Cikini, sebelum dimakamkan ke tanah asalnya di Nabire. Dirumah duka cikini juga terlihat rangkain bunga turut berduka cita dari Mantan Menteri Perhubungan Fredy Numberi yang katanya masih ada hubungan keluarga dengan korban. (RSWP)
Komentar