JURNALREALITAS.COM, JAKARTA – Alasan dari kasudin pemakaman Jakarta pusat Leofold memang tak masuk diakal. Ia berkilah dengan terpaksa menunjuk seorang anak buahnya untuk merangkap tiga jabatan sekaligus karena tak ada pilihan lagi akibat kurangnya pegawai yang ia miliki.
“Ya mau bagaimana lagi, habis tidak ada orang lagi selain dia (maksudnya Ali Fahmi:red) yang mampu, terpaksalah saya harus menunjuknya untuk merangkap tiga jabatan sekaligus,”katanya.
Seperti diketahui Ali fahmi yang menjabat secara struktural selain sebagai Kepala Seksi Area di kantor suku dinas pemakaman jakarta pusat, juga harus menjalankan dua fungsi jabatan lainya yaitu Kepala TPU karet Bivak barat dan juga sekaligus sebagai panitia lelang pengadaan barang dan jasa di kantor tersebut.
Terkait hal ini, leofold secara tegas mengatakan bahwa itu tidaklah jadi masalah baginya dan ia pun tidak ambil pusing selama Ali fahmi dapat menjalankan fungsinya secara bersamaan dengan baik.
“Jangankan hanya tiga jabatan sekaligus, 20 jabatan pun boleh saja dijabat oleh satu orang selama ia sanggup dan sah-sah saja kan, ujarnya. “lagian tak ada kok UU maupun peraturan yang melarangnya,” sambungnya tegas.
Leofold menilai hal seperti ini adalah sesuatu yang wajar dan tidak berlebihan. “yang menunjuk Ali Fahmi adalah saya, jadi saya bertanggung jawab atas hal tersebut, makanya tak usah dibesarkan-besarkan, tandasnya.
Menurutnya lagi, bahwa ia menunjuk Ali Fahmi sebagai panitia lelang bukanlah asal pilih saja tetapi karena hanya Ali fahmi saja yang memiliki sertifikat lelang di kantornya. “di kantor ini tidak ada anak buah saya yang memiliki sertifikat lelang selain Ali fahmi, jadi tidak ada pilihan kan, ketusnya.
Rangkap tiga jabatan yang harus diemban Ali fahmi mendapat sorotan dari berbagai kalangan yakni wartawan, LSM dan termasuk dari pegawai di lingkungan kantor suku dinas pemakaman sendiri.
Kicauan pun berhembus, seperti dikatakan sumber yang tak mau namanya dipublikasikan mengungkapkan bahwa Ia bingung dengan tindakan dari kasudin pemakaman Jakarta pusat yang menunjuk Ali fahmi merangkap tiga jabatan sekaligus, “bingung, kaya gak ada orang lain aja,” katanya.
Akibatnya, muncul dugaan bahwa penunjukan Ali fahmi ini lebih cenderung mengarah kepada terjadinya unsur KKN maupun Monopoli. Hal ini diperkuat karena Ali fahmi diketahui merupakan tangan kanan alias orang kepercayaan dari kasudin.
Disisi lain, publik menilai bahwa seorang pegawai yang merangkap tiga jabatan sekaligus tentu akan berpengaruh pada rendahnya kwalitas kerja dan berkurangnya efektifitas dalam bekerja, karena harus menjalankan fungsi berbeda dalam satu instansi yang sama.
Selain fungsi yang tidak maksimal, kesempatan untuk menyalahgunakan / penyimpangan jabatannya pun akan semakin terbuka lebar. (MB)
Komentar