JURNALREALITAS.COM, JAKARTA – Akibat hujan yang terus-menerus mengguyur kota Tanjungbalai Sumatera Utara pada Sabtu, (22/02/13) silam, membuat beberapa sekolah tidak dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik seperti biasanya karena terganggu banjir.
Seperti halnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Tanjungbalai. Curah hujan yang terus menerus mengguyur wilayah ini ditambah dengan banjir kiriman dari bendungan Siguragura membuat genangan air yang hampir mencapai 1/2 meter sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu. 4 ruangan sekolah yang tidak dapat dipakai untuk belajar dan lapangan untuk olahragapun tidak dapat dipergunakan para pelajar untuk berolahraga. Walau sekolah SMP Negeri 5 Tanjungbalai terendam banjir, namun tak lantas membuat para guru dan murid menghentikan kegiatan belajar-mengajar, mereka tetap semangat melakukan kegiatan seperti biasanya.
Dibukanya 3 pintu bendungan Siguragura menyebabkan banjir kiriman dan merendam ratusan rumah dan lahan pertanian serta badan jalan di Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur, kota Tanjungalai, dan juga Kec. Simpang Empat, Kabupaten Asahan. Hingga Minggu siang, air yang menggenangi kawasan tersebut sejak sabtu tampak kian tinggi. Selain rumah penduduk dan lahan pertanian, air juga merendam badan jalan Kartini Ujung, Husni Tamrin, Singosari, SMP Negeri 5 dan HM. Nur di Kec. Datuk Bandar. Jln. MT.Haryono Ujung dan Jln. Anwar Idris di Kec. Datuk Bandar Timur.
Pantauan wartawan di lapangan, banjir kiriman dari bendungan Siguragura karena dibukanya pintu bendungan membuat Tiga Kabupaten terendam banjir, yakni Kab. Asahan, Kab. Labura dan Tanjungbalai. Hingga berita ini dimuat, rumah-rumah penduduk tampak masih tergenang air.
Akibat banjir yang melanda di tiga kabupaten ini, masyarakat yang terkena banjir berharap kepada Pemda setempat agar turun tangan memberikan bantuan berupa obat-obatan, makanan dan minuman air bersih kepada mereka, selain itu masyarakat juga meminta agar pemerintah agar segera menanggulangi banjir ini.
<Mrbtr>
Komentar