JURNALREALITAS.COM, OPINI – Nama KAPAL SELAM KRI NANGGALA 402 tersebut masih melekat dipikiran penulis, setelah tadi malam mendengar berita nama Kapal Selam KRI Nanggala 402 “last contact” kehilangan kontak.
Penulis berusaha ingin mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi? Saat itu penulis seperti “last back” melihat kapal selam tersebut seperti terkena dihantam ledakan dua kali saat sedang menyelam dikedalaman lautan mengakibatkan kapal mengalami oleng karena kebocoran yang sangat hebat dan terbelah.
Lalu kapal yang berisi awak manusia berjumlah 53 orang itu meluncur jatuh berlahan ke dasar lautan yang sangat gelap, penulis tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Penulis tadi siang berusaha mencari informasi berita dari sumber yang lebih valid bahwa KRI Nanggala 402 telah ditemukakan melalui pantauan sonar, para pemantau melihatnya.
Ternyata benar KRI Nanggala 402 terdeteksi sudah terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman hampir 1000 meter atau lebih jelasnya 838 Meter. Penulis berusaha mencari informasi berdasarkan berita yang lebih valid tentang penemuan itu.
Dari berita, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono menyatakan, KRI Nanggala 402 terbelah menjadi beberapa bagian.
“Jadi disana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian,” kata Yudo, sesuai yang diberitakan di Merdeka.com Minggu tadi (25/4).
Berdasarkan ROV dari MV Swift Rescue, ditemukan bagian KRI Nanggala 402. Lokasinya di kedalaman 838 meter. Tepatnya 1.500 yard dari datum satu tempat tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Pendeteksian dengan menggunakan KRI Rigel yang telah melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi tersebut menggunakan multibeam sonar dan magnetometer.
Lalu media tersebut menjelaskan MV Ship Rescue juga telah menurunkan ROV-nya untuk memperkuat citra bawah air secara visual menggunakan kamera,” imbuh dia.
Dari hasil pemindaian, terlihat bagian-bagian dari KRI Nanggala 402. Bagian-bagian tersebut pun telah dipastikan milik dari KRI Nanggala. Telah dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala 402 meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK11,” ucapnya.
Dari hasil penemunan itu, Panglima TNI Hadi menyimpulkan seluruh awak KRI Nanggala 402 gugur. “Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala 402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur”, tutur Panglima TNI Hadi. Pernyataan beliau pada Minggu di Badung, Bali. (25/4).
Sebab-sebab tentang tenggelamnya dan terbelahnya Kapal Selam Nanggala 402 sampai hari ini belum terungkap. Karena prosesnya membutuhkan proses waktu yang cukup lama.
Dan didalam penglihatan “last back” penulis seperti melihat kapal selam itu meledak dua kali, Ini yang menjadi pertanyaan besar yang membuat penulis ingin mencari tau dan penasaran penulis.
Karena menurut penulis sangat mustahil bila selam kapal secanggih itu meskipun sudah tua tiba-tiba mendadak hilang kontak begitu saja. Biasanya bila terjadi “mogok” trouble pada engine itu selalu tetap bisa terjalin komunikasi dengan pihak pemantau di darat.
Pesawat udara saja yang begitu cepat ketika ada trouble masih ada percakapan terakhir. Apalagi sebuah kapal selam yang movenya lebih lambat. Insting penulis menciptakan kecurigaan dan ketidakwajaran terhadap tenggelamnya Nanggala 402 akhirnya mendapatkan jawaban dari seorang pengamat Ruslan Buton.
Beliau mengatakan, kapal selam Nanggala 402 kok saat terjadi trouble posisi akhir di koordinat berapa tidak diketahui. Kemudian laporan kru kapal kepada komando juga tidak ada. Kata beliau, masih ingat tidak berita beberapa waktu lalu nelayan kita menemukan drone milik China bawah laut di pulau Selayar.
Perkiraan penulis mendengar informasi itu disingkronkan dengan cerita “last back” penulis semakin mendekati kebenaran. Penulis menyimpulkan secara pribadi bahwa KRI Nanggala 402 mendapat sudden attack “serangan mendadak” Torpedo atau rudal bawah laut.
Bukti ini diperkuat oleh para awak KRI Rigel dengan ditemukan serpihan-serpihan kapal. Artinya ada kemungkinan kapal rusak karena meledak karena adanya “sudden attack” serangan tiba-tiba.
Tidak mungkin kapal selam bisa terbelah jadi tiga kecuali memang ditembak oleh torpedo atau rudal, artinya ada serangan mendadak yang sangat cepar dan tiba-tiba waktu itu.
Jadi wajar bila para kru dan komandan tidak sempat memberikan informasi dan laporan emergency atau SOS karena keadaan pada saat itu sangat tiba-tiba dan sangat cepat dan panik saat itu. Ditambah masuknya air karena ada kebocoran yang dasyat dan terbelahnya kapal.
Kapal Selam KRI Nanggala 402 mengalami kecelakaan ditemukan yang tidak wajar yaitu terbelah menjadi tiga.
Penulis berpendapat bahwa bahwa KRI Nanggala 402 telah mengalami ledakan-ledakan karena ditembak dengan Torpedo rudal bawah laut dan bukan kecelakaan teknis biasa.
Saya masih berkeyakinan bahwa di kedalaman perairan kita sudah banyak kapal selam asing China sebagai operasi intelijen yang berkeliaran lalu lalang dengan bebas di perairan kita. Kenapa itu dibiarkan?
Kecurigaan dan spekulasi kita diperkuat dengan kecurigaan terhadap negara China Komunis yang diam seribu bahasa pura-pura tidak tahu dengan kejadian musibah ini. Padahal hampir seluruh negara lain bersimpati atas hilangnya KRI Nanggala 402, seperti Amerika, Singapura, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Turki, Jerman dan Arab Saudi.
Bahkan negara-negara tersebut ikut membantu dengan mengirim bantuan kapal dan pesawat untuk melakukan pencarian, pendeteksian dan penyelamatan.
Tapi China yang katanya negara yang selalu dipuja-puja oleh sang ‘penguasa’ dan yang sedang mesra-mesranya hubungan dekatnya dengan penguasa rezim, apalagi membantu secara fisik suaranya pun tidak ada! Kemana suaranya?
Artinya insting militer saya sudah mencium kearah sana sebab-sebab musibahnya KRI Nanggala 402. Bahwa ini merupakan ancaman serius buat pertahanan nasional kita.
Ini bukan perkara kecil dan main-main, saya minta pihak Badan Intelijen Strategis TNI harus lebih peka dan tanggap, ini bukan perkara karena alutsista kita sudah usang atau sudah tua, tapi ini perkara dimana TNI harus siap kapanpun untuk siaga dan ‘bergerak’ !
Bila ternyata ini terbukti karena serangan musuh, maka jelas genderang perang telah ditabuh. Kita semakin tahu siapa kawan dan siapa lawan, atau negara manakah musuh yang dimaksud.
Dan apabila suatu saat kasus musibah besar nasional hilangnya KRI Nanggala 402 ini berlalu begitu saja atau dihilangkan, dengan dibungkus secara rapi supaya tidak menjadi gejolak publik, berarti tidak salah negara mana sebagai pelakunya?
Saya berpesan kepada seluruh jajaran TNI terhadap peristiwa besar nasional ini.
“Bahwa Peristiwa Ini Merupakan Pesan Dan Peringatan Bahwa TNI Harus Segera Bersikap Dan Berbuat Untuk Menyelamatkan Kedaulatan..!”
Semoga seluruh kru KRI Nanggala 402 53 orang yang gugur tenggelam In syaa Allaah sebagai Syahid.
Jalesveva Jayâmahe..!
Di Laut Kita Menang..!
BERIKUT DAFTAR NAMA PERSONIL KAPAL SELAM KRI NANGGALA 402 YANG GUGUR SEMOGA SEBAGAI SYAHID..
- Letkol Laut (P) Heri Oktavian
- Mayor Laut (P) Eko Firmanto
- Mayor Laut (T) Wisnu Subiyantoro
- Kapten Laut (E) Yohanes Heri
- Kapten Laut (P) I Gede Kartika
- Lettu Laut (P) Muhadi
- Lettu Laut (P) Ady Sonata
- Lettu Laut (P) Imam Adi
- Lettu Laut (T) Anang Sutriatno
- Letda Laut (E) Adhi Laksmono
- Letda Laut (P) Munawir
- Letda Laut (T) Rhesa Tri
- Letda Laut (T) Rintoni
- Letda Laut (P) M Susanto
- Serka Bah Ruswanto
- Sertu Bah Yoto Eki Setiawan
- Sertu Ttu Ardi Ardiansyah
- Sertu Kom Achmad Faisal
- Sertu Kom Willy Ridwan Santoso
- Sertu Eko M Rusdiyansyah
- Sertu Eki Ryan Yogie Pratama
- Sertu Mes Dedi Hari Susilo
- Serda Bah Bambang Priyanto
- Serda Kom Purwanto
- Serda Kom Eko Prasetiyo
- Serda Ttu Harmanto
- Serda Ttu Lutfi Anang
- Serda Atf Dwi Nugroho
- Serda Ede Pandu Yudha Kusuma
- Serda Eta Misnari
- Serda Saa Setyo Wawan
- Serda Lis Hendro Purwoto
- Serda Mes Guntur Ari Prasetyo
- Serda Lis Diyut Subandriyo
- Serda Lis Wawan Hermanto
- Serda Lis Syahwi Mapala
- Serda Lis Wahyu Adiyas
- Serda Lis Edi Wibowo
- Kopda Eta Kharisma D.B
- Kopda Tlg Nugroho Putranto
- Kopda Mes Khoirul Faizin
- Kopda Trb Maryono
- Klk Eta Roni Effendi
- KLK Eta Distriyan Andy P
- KLS Isy Raditaka Margiansyah
- KLS Isy Gunadi Fajar R
- KLS Nav Denny Richi Sambudi
- KLS Mes Muh Faqihudin Munir
- KLS Nav Edy Siswanto
- Kolonel Laut (P) Harry Setyawan (Non ABK)
- Letkol Laut (E) Irfan Suri (Non ABK)
- Mayor Laut (E) Whilly (Non ABK)
- Suheri –PNS (Non ABK)
Tulisan ini merupakan kajian pribadi dan tidak dapat dijadikan rujukan sebagai pembenaran terhadap apapun. Segala informasi yang disampaikan hanya bersifat analisa dan pendapat penulis. Sebagai informasi, hingga tulisan ini dimuat penyebab pasti kecelakaan KRI Nanggala 402 masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Penulis : Kanjeng Senopati
–Analisis Spiritual Militer & Pemerhati Kerajaan Keraton Nusantara
Komentar