Jurnalrealitas.com, Jakarta – Uji Kompetensi Wartawan (UKW) masih saja menjadi momok ketika sudah di lokasi atau tempat ujian. Hal ini disampaikan oleh Agung Santoso sebagai Inisiator UKW Mandiri Indonesia, bahwa hingga 4 sesi UKW di Solo masih banyak yang belum lulus atau belum kompeten, Selasa (13/4/2021). Salah satu penyebabnya adalah banyaknya yang menganggap sepele tentang UKW dan berpikir hanya ujian biasa dan cukup bayar lalu memperoleh kartu UKW.
“Banyak sekali yang menganggap sepele UKW ini. Tinggal datang lalu bayar, pas di lapangan kaget tentang materi ujinya,” ujar Agung melalui Zoom Meeting Kelas Materi Batch #2 Hari ke-4 MZK Institute.
Selanjutnya, Agung menyampaikan, setelah empat kali mengadakan UKW Mandiri, bukan saja meningkatkan kompetensi wartawan, tapi semakin turun. Anggapan-anggapan remeh ini membuat wartawan itu sendiri kena batunya ketika di lokasi ujian. Apalagi ada yang belum lengkap persiapannya.
“Satu lagi yang paling mengganggu konsentrasi ujian adalah ketidaksiapan peserta dari segi administrasi dan keuangan. Ketika mau berangkat bingung mau menyediakan uang saku. Ini juga membuat konsentrasi menjadi terganggu ketika ujian,” lanjut Agung.
Tidak hanya itu, persiapan-persiapan lainnya juga perlu terutama persiapan ilmu dan materi untuk UKW. Ilmu dan materi itu memang sangat penting ketika diujikan di lokasi ujian. Dewan Pers langsung menguji wartawan sesuai kemampuannya masing-masing. Ketika diuji inilah banyak yang tidak kompeten atau tidak lolos.
Harapan ke depannya, lanjut Agung, semua wartawan bisa mempersiapkan dirinya masing-masing sebelum melakukan ujian. Siapkan ilmu, materi, dan administrasi secara lengkap dan memadai sehingga tidak mengganggu konsentrasi ujian. (Red)
Komentar