jurnalrealitas.com, Jakarta – Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan bermartabat, bangsa yang memiliki seni,budaya dan peradaban yang tak terhingga nilainya.Warisan dan budaya yang beragam menjadi bukti nyata bahwa indonesia memiliki ciri khas tersendiri dimata dunia. Keberadaan candi Borobudur di Magelang dan candi Roro Jonggrang di Klaten Jawa Tengah, Wayang, Batik membuat indonesia menjadi magnet wiasatawan dari dalam dan luar untuk datang ke indonesia. Dari beragam warisan tersebut masih ada warisan seni lain yang sangat bernilai seni tinggi yaitu Keris.
Keris pada umumnya dikenal sebagai senjata tradisional asli indonesia pada zaman perang dan kerajaan, namun seiring berkembanganya jaman, fungsi keris bukan lagi digunakan sebagai senjata akan tetapi lebih kepada seni, bahkan tidak sedikit pula yang menjadikan keris sebagai benda pusaka.
Nilai seni tinggi yang terkandung pada Keris bahkan sampai menimbulkan kecemburuan dari negara tetangga, sebut saja Malaysia, Brunai Darussallam bahkan Singapura yang berupaya mengajukan gugatan ke badan dunia Unesco. Karena itu sepatutnya indonesia dapat menjaga warisan seni keris tidak punah dan hilang karena diambil oleh negara lain.
Bahkan Malaysia secara terang-terangan mengklaim dan mengaku bahwa keris merupakan senjata tradisional asli milik mereka, bukan milik bangsa Indonesia. Disalah satu surat kabar nasional terbitan Malaysia pernah memberitakan dihalaman depan dengan judul, “orang Indonesia tak punya malu akui keris milik mereka”.
Begitu hebat dan luar biasanya karya leluhur kita, suatu maha karya yang adi luhung, maha karya yang mengandung nilai seni dan sejarah juga peradaban yang tidak dimiliki bangsa lain.
Memudarnya rasa mencintai dan menghargai masyarakat indonesia terhadap warisan seni peninggalan neneng moyang, membuat warisan seni tersebut terkadang terlupakan. Selain itu pengaruh yang besar dari segi Agama yang membuat sebagian masyarakat kita masih berfikir dan beranggapan keliru tentang Keris. Banyak massyarakat yang menganggap, meyakini serta mempercayai bahwa merawat Keris adalah perbuatan musyrik dan menyekutukan Tuhan. Padahal pemahaman tersebut merupakan sesuatu kekeliruan dan salah besar. Karena pada dasarnya keris adalah benda mati maha karya ciptaan manusia, sedangkan manusia adalah makluk hidup ciptaan Tuhan yang maha esa. Artinya jika manusia tidak ada, maka keris tidak mungkin ada dan tercipta, tanpa Tuhan manusia tidak mungkin ada dan menciptakan maha karya yang bernama Keris. Karena hanya kepada Tuhan sajalah tempat kita memohon dan meminta pertolongan dalam doa. Keris adalah maha karya ciptaan empu, suatu maha karya yang adi luhung karena mengandung nilai seni dan sejarah juga peradaban, kalau bukan kita yang menjaga dan merawat serta melestarikan benda warisan leluhur kita, warisan nenek moyang kita, siapa lagi?. Apakah suatu saat nanti anak cucu kita yang ingin melihat dan mempelajari keris senjata tradisional asli Indonesia harus terlebih dahulu pergi ke negeri Belanda atau ke negeri jiran Malaysia? Keris harus kita jaga dan kita rawat serta kita lestarikan bersama, tapi tidak untuk dimintai bantuan dan pertolongan apalagi dipuja-puja dan di sembah.
Bung Karno pernah berkata, “jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menjaga serta melestarikan peninggalan leluhurnya,” perdulikah kita terhadap benda yang bernama keris, masih adakah kepedulian dalam diri kita, untuk menjaga dan merawat serta melestarikan peninggalan leluhur kita? Mari mulai hari ini kita perduli ikut menjaga dan merawat serta melestarikan benda pusaka.
Peninggalan leluhur dan nenek moyang kita, kalau negara tetangga Malaysia dan Brunai Darussallam serta Singapura sangat perduli dan menaruh perhatian cukup besar terhadap keris yang notabene senjata tradisional asli Indonesia warisan leluhur kita, kenapa kita bangsa Indonesia, bangsa yang besar dan bermartabat, bangsa yang berbudaya, bangsa yang memiliki seni dan sejarah juga peradaban yang adi luhung tidak pernah mau perduli dengan warisan dan peninggalan leluhur kita sendiri.
Untuk tujuan tersebut Sanggar Tosan Aji Nusantara memaharkan atau di mas kawinkan, berbagai macam dan jenis keris senjata tradisional asli Indonesia, yang mengandung nilai seni dan budaya serta sejarah dan peradaban. Anda tertarik dan berminat, hubungi Wahyu Saputra SE di Nomor Telp.021-97256180, 0813-14455959, 0899-5580099. (AM)
Komentar