JURNALREALITAS.COM, OPINI – Banyak orang yang mempercayai para ahli untuk menyelesaikan masalah hidupnya. Mulai dari teknologi, kesehatan, pendidikan, dll. Namun, tidak semua orang mempunyai dana untuk membayar tenaga ahli.
Beberapa merasa tidak bisa keluar dari masalah hidupnya, beberapa mencari penyelesaian sendiri dari masalah hidupnya.
Oprah Winfrey, Steve Jobs, J.K. Rowling, dan Jack Ma adalah orang-orang sukses yang dipandang dunia saat ini. Di balik kesuksesan mereka, ada ratusan bahkan ribuan kegagalan yang harus mereka lalui, tanpa tenaga ahli. Mereka hanya mengandalkan diri mereka sendiri.
Oprah Winfrey, Steve Jobs dan J.K Rowling adalah tokoh mendunia yang mendapat penolakan dari orangtua kandung mereka sejak berada di kandungan. Tentu bukan hal yang mudah menerima penolakan dari orangtua sendiri. Selain orangtua, dalam pekerjaan pun mereka sering ditolak. Konon CEO gerai kopi terkenal di dunia, Howard Schultz, pun menerima ratusan penolakan sebelum akhirnya sukses besar.
Kehidupan pahit yang mereka terima bertubi-tubilah yang mengantar mereka pada kesuksesan. Bagaimana cara mereka bisa melalui begitu banyak penolakan dalam hidup adalah dari cara mereka ikhlas menerimanya. Kita tidak pernah tahu batas kekuatan kita sampai ada yang melukai kita dengan parah. Dan mereka adalah orang-orang yang kuat mental karena keikhlasan tersebut.
Bahkan J.K. Rowling, penulis novel Harry Potter mempunyai moto “to hurt is as human as to breathe” (menyakiti itu manusiawi seperti bernafas). Saking seringnya ia disakiti, sehingga ia harus ikhlas menerimanya seperti bernafas.
Bahkan seseorang yang melakukan kebaikan adalah orang yang sering menolong, sering percaya, sering memberi, sering menyayangi, namun paling sering disakiti. Nah, di sini korelasi dengan pernyataan J.K. Rowling di atas. Sehingga ia kini bisa menghibur banyak orang dari tulisan-tulisannya. Bahwa mengikhlaskan apapun yang telah menyakiti kita, membuat kita hidup.
Seberapa besar dan berat masalah hidup kita, bila kita ikhlas, maka kita akan memperoleh kesuksesan yang sama besar dan berat dengan kegagalan kita. Itulah keseimbangan hidup.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ikhlas artinya bersih hati, tulus hati. Jadi, bila mau sukses, mari kita mencari ilmu ikhlas dulu. Makin cepat didapat, makin cepat pula kita menuju kesuksesan. Jangan lupa, mengajarkan anak-anak pada ilmu ikhlas sedini mungkin. Karena dapat membentuk kepribadian dan moril yang anggun dan bersahaja. Sehingga memudahkan mereka ke depannya.
Seorang Basil Rathbone mengatakan jangan pernah menyesali apapun yang telah kamu lakukan dengan kasih sayang yang tulus, tidak ada yang hilang yang lahir dari hati.
Ketulusan dan keikhlasan tidak bisa didapat dari tenaga ahli, melainkan dari kemampuan diri kita sendiri untuk menerima dan mensyukuri apapun yang terjadi.
Banyak orang mengecilkan kemampuan diri sendiri dan mempercayai hidupnya pada tenaga ahli. Padahal, yang mengubah hidup kita adalah dari diri kita sendiri.
Oleh: Imelda Stefanny
-Pengamat dan Pemerhati Pendidikan, Ekonomi, Sosial, dan Budaya
-Jurnalis JurnalRealitas.com
Komentar