“Kasudin Kebersihan kota administrasi Jakarta Selatan dan Kepala Seksi Kebersihan Kecamatan Kebayoran Lama dinilai kurang serius bekerja menyelesaikan persoalan tumpukan sampah di Pasar Kebayoran lama.”
Jurnalrealitas.com, Jakarta – Meskipun sudah terjadi cukup lama, persoalan pengelolaan sampah disekitar pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tak kunjung membaik. Bahkan semakin parah, dan tak pernah bisa diatasi.
Walau keberadaan sampah menimbulkan bau yang tak sedap mau tak mau baik pedagang maupun pembeli yang berada dipasar kebayoran lama harus menerimanya karena tak ada pilihan lain.
Menanggapi hal ini konsultan hukum senior Trihadi SH angkat bicara, Ia mengatakan bahwa sampah yang menumpuk dan menggunung di Dipo sampah pasar Kebayoran Lama itu bukan hal yang aneh dan baru. “inilah salah satu bukti ketidakmampuan kepala seksi kebersihan kecamatan Kebayoran Lama dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (TUPOKSI)”, ucapnya.
Lanjutnya, seharusnya menyikapi persoalan pengelolaan sampah dipasar kebayoran lama ini kepala suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan harus turun tangan dan memanggil bawahannya yang dinilai tidak dapat bekerja secara baik dan professional. Jangan sampai kepala suku dinas kebersihan Jakarta Selatan juga tutup mata dan terkesan melakukan pembiaran, apa lagi para pedagang disana dikutip uang kebersihan sebesar Rp.2 ribu perharinya, apa ini bukan pungli namanya?
Coba anda bayangkan ada berapa banyak pedagang disana dan kalau dikalikan selama seminggu dan sebulan lalu setahun berapa ratus juta uang yang terkumpul dari para pedagang, lalu dipakai untuk apa saja uang dari para pedagang tersebut, apakah untuk memperkaya diri sendiri sebagai persiapan masa pensiun dan hari tua. Atau jangan-jangan disetorkan ke Sudin sebagai jatah upeti atau uang suap! Hal inilah yang semestinya layak dipertanyakan, pungkasnya.
Sementara untuk mencari kebenaran atas informasi yang diungkapkan oleh para pedagang di pasar kebayoran lama ini, wartawan mencoba melakukan investigasi secara langsung ke lapangan, Jum’at (12/10/2012I.
Dari penelurusan dilapangan terlihat tumpukan sampah menggunung yang belum diangkut berserakan di bak sampah penampungan sementara sebelum diangkut petugas kebersihan. Kotor, bau, banyak lalar, menjadi kata-kata yang pas akibat dari keberadaan sampah yang tak mendapat penanganan yang baik dari kecamatan setempat.
Penilaian negative konsultan hukum senior Trihadi SH atas buruknya pengelolaan sampah dipasar kebayoran lama tentu saja tidak berlebihan. Menurutnya kinerja kepala seksi kebersihan kecamatan Kebayoran Lama tidak becus. (Anto Maulana)
Komentar